Selasa, 28 Mei 2013

JOKO HADI WIJOYO

Ki Joko Edan bernama asli Joko Prasojo. Kemudian ada nama lain, yang   didapatkan setelah menikah, yaitu Joko Hadiwidjoyo. Sehingga sampai saat dini dikenal dengan sebutan Ki Dalang Joko Edan Hadiwidjoyo. Ki Joko Edan adalah seorang seniman wayang kulit atau lebih familiar disebut dalang dari kota Semarang. Pria ini lahir di Jogja, 20 Mei 1948.   Kiprahnya pada dunia seni pantas dibilang luar biasa. Pernyataan ini terbukti dari begitu banyaknya penghargaan yang telah ia dapatkan. Salah satu prestasi yang membanggakan ialah nama dirinya tercatat di Museum Rekor Indonesia sebagai sutradara pertunjukan wayang kulit yang diisi dan atau diikuti  oleh 34 (tiga puluh empat) kelompok seni, yang pada waktu itu pertunjukan tersebut digelar di Gedung Wali Kota Semarang pada Juli 2005 lalu.

Joko adalah suami dari Nurhana (penyanyi), dan dari hasil pernikahan ini lahirlah dua orang putri bernama Rahayu Hana Wijayanti  dan Dewi Lestari Hana Wijayanti. Kedua putrinya ini walau masih kecil- kecil namun menurut pengakuan ayahnya sudah mulai terlihat bakat- bakat seninya apalagi di dunia computer, sangatlah suka. Terutama pada anaknya yang nomer dua, sudah sering meraih juara di berbagai perlombaan menyanyi. Tentu saja ini merupakan anugerah yang patut mereka syukuri.

Ki Joko bercerita bahwa dirinya sejak dalam perut sudah dibiasakan oleh sang ayah dikenalikan dunia pewayangan. Kebetulan sang ayah dari dulu   adalah pecinta wayang kulit yang luar biasa,   meski tak bisa mendalang. Dan lahirlah Joko yang akhirnya terbiasa dan senang juga dengan kesenian ini. Sejak kecil dirinya suka menggambar- gambar wayang. Terlebih lagi Joko sangat senang bila ada kesempatan menonton pertunjukan wayang saat itu. Hingga jadilah saat ini dirinya menjadi dalang kondang, yah,… Ki Joko Edan yang juga sebagai sang penggagas acara Festival Sanggit Dalang Se- Jawa Tengah di RRI Semarang beberapa waktu lalu . 

SUMBER;http://dalangjokoedan.com/

Senin, 27 Mei 2013

Dunia wayang di dunia nyata..

Menyikapi situasi budaya jawa yang beragam terutama dunia wayang memang sarat dengan filosofi. Wayang adalah media dakwah penyebaran islam oleh para wali songo saat itu khususnya di jawa dwipa.. Karena latar belakang masyarakat jawa masih bernuansa Hindu maka strategi wayang kulit mengalir di tengah masyarakat dari para raja sampai rakyat jelata. 

 Sampai sekarang pun wayang kulit masih menjadi tontonan rakyat yang mendapat respon di tengah sosial budaya masyarakat.Maka munculah dalang - dalang seperti Ki Hadi sugito dari jogja, Ki Anom suroto dari klaten,Ki Manteb sudarsono dan yang terkenal sebagai dalang nyleneh adalah Ki Joko hadiwijoyo dari semarang dan Ki Enthus susmono dari kota Tegal jawa tengah dll.


Secara tidak langsung justru para dalang itulah yang serius dalam melestarikan wayang. Sehingga dunia wayang juga ikut mewarnai kancah sosial politik di indonesia dan negara tetangga. Sebagai generasi muda haruslah bangga dengan budaya sendiri sebagai jati diri bangsa yang terkenal budaya timurnya..

Arjuna krama Anom suroto

warga wayang